Tugas Membuat Best Practice Mahasiswa PPG Kategori 1 Gelombang 2
LPTK UNPATTI
Berikut Link Disertakan Link Download :
1. PDF
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita
Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan
Metode Star
(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait
Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi
|
Mi Al-Mudzaifah Dobo |
Lingkup
Pendidikan |
Sekolah
Dasar |
Tujuan
yang ingin dicapai |
1.
Meningkatkan Semangat Belajar Peserta Didik Melalui Model
Pembelajaran Realistik Matematic Education (
RME ), Media pembelajaran Canva/PPT siswa kelas V Mi Almudzaifah Dobo, materi
Operasi Hitung Bilangan Bulat. 2.
Melalui kegiatan best
practice, guru dapat : a)
Menyusun perangkat pembelajaran inovatif (RPP, materi, LKPD,
media, alat evaluasi) dengan baik. b) dapat menerapkan pendidikan berkarakter ( tanggung
jawab, santun, percaya diri ) dan 4C (Critical
Thinking, Collaboration, Creativity, Communication). c)
Membangun hubungan yang baik bersama rekan sejawat, kepala
sekolah, Stakeholder pendidikan dan orang tua siswa. |
LA ODE SALIM, S.Pd. |
|
Tanggal
|
17 Januari 2023 |
Situasi: Kondisi
yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. |
Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan, kajian literatur, dan wawancara
kepada teman sejawat, kepala sekolah dan pakar permasalahan pembelajaran yang
dihadapi, yaitu: 1.
Penguasaan guru mengenai model-model pembelajaran masih terbatas
terutama untuk mata pelajaran matematika. 2.
Rendahnya semangat belajar siswa terutama dalam kemampuan
Numerasi. 3.
Guru masih belum mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi
(TIK) dalam pembelajaran. 4.
Guru kurang memahami konsep dasar pengajaran terutama dalam
memberikan stimulus kepada siswa serta tidak membawa kondisi siswa dari
matematika abstrak ke matematika nyata. Dari
masalah-masalah yang telah diuraikan tersebut berdampak pada kurangnya
pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika serta rendahnya semangat
belajar.
Praktek ini penting untuk dibagikan dikarenakan
beberapa pandangan yang dapat kami simpulkan, yaitu : 1.
Ditinjau dari cara pandang kami sebagai seorang guru yang mau
berbagi tentang model dan media yang dapat mengatasi permasalahan semangat
siswa khususnya mata pelajaran matematika materi Operasi Hitung Bilangan
Bulat. 2.
Sebagai bagian dari satu sistem kerjasama yaitu pada suatu
intansi menjadi suatu kebanggaan untuk memberikan motivasi baik bagi diri
sendiri, rekan, dan orang-orang yang berada di lingkungan sekolah. 3.
Menunjukan hal baik dari sebuah model pembelajaran sehingga bisa
mengetahui penggunaan sebuah model pembelajaran didasarkan pada kebutuhan dan
masalah yang dihadapi bukan dari keinginan hati saja.
Peran dan
Tanggung Jawab 1.
Peran yang dilaksanakan selaku mahasiswa adalah menjadi seorang
guru yang baik dalam pengajaran dan pendidikan sesuai dengan tujuan dan
tuntutan Pendidikan yaitu profesionalisme yang dilandasi Ilmu Pendidikan,
Sikap yang baik, mentalitas yang mapan, berpandangan luas dan menjadi sosok
pengayom bagi peserta didik. 2.
Bentuk tanggung jawab kami yang harus dilaksanakan dan dikuasai
yaitu : a.
Mampu membuat Rancangan Pembelajaran berupa RPP, Bahan Ajar,
Media Pembelajaran, LKPD, serta perangkat penilaian yang baik dengan berbagai tuntutannya
sehingga menjadi acuan dan modal dalam melaksanakan pembelajaran. b.
Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rancangan
Pembelajaran dengan tepat, proporsional, dan tercapainya tujuan yang
diharapkan. c.
Mampu merefleksikan diri setelah melaksanakan pembelajaran
dengan tujuan membuat rencana dan tindak lanjut yang lebih baik di masa yang
akan datang. d.
Mampu menindaklanjuti kegiatan-kegiatan pembelajaran dengan
baik, efektif, dan menuju perubahan yang bersifat positif. |
Tantangan : Apa
saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat, |
Tantangan
untuk mencapai tujuan : Pada pelaksanaan pengembangan diri baik dalam proses
perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan tindak lanjut, kami menemukan
beberapa permasalahan yang tidak sesuai dengan tujuan awal, yaitu : 1.
kurangnya
pemahaman guru dalam kajian model pembelajaran yang akan digunakan. 2.
Sumber dan media pembelajaran yang berbeda antara perancangan
perangkat dan pelaksanaan membuat perbedaan dalam penyampaian materi
pembelajaran. 3.
Kemampuan peserta didik dalam memahami pembelajaran yang
disajikan masih kurang. 4. rasa percaya diri masih
rendah, terlihat masih bingung dan malu-malu baik saat memberikan pendapat
maupun saat menyampaikan hasil diskusi di hadapan siswa lainnya. Pihak-Pihak yang terlibat 1.
Guru sebagai perancang, pelaksana, dan pembuat kegiatan akhir
serta tindak lanjut. 2.
Rekan sejawat yang berkolaborasi dalam menganalisis rancangan
dan mengevaluasi pelaksanaan sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. 3.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pemberi kewenangan
dalam perizinan, pendukung, dan narasumber untuk guru. 4.
Siswa kelas 5b MI Al-Mudzaifah Dobo sebagai subjek dalam
pelaksanaan langkah pembelajaran serta menjadi target sasaran dalam
pelaksanaan best practice. |
Aksi : Langkah-langkah
apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini |
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menghadapi tantangan. Dari tantangan di atas, guru perlu membuat beberapa solusi atau
langkah-langkah yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, yaitu : 1.
Berkoordinasi dengan kepala sekolah selaku pimpinan dan
penanggung jawab mengenai sarana dan prasarana yang dibutuhkan termasuk izin
penggunaan Ruang kelas. 2.
Membuat rancangan pembelajaran yang terdiri dari RPP, Bahan
ajar, media, LKPD, dan instrumen penilaian yang akan digunakan. Dengan
memperhatikan Model pembelajaran yang inovatif dalam hal ini adalah Matematika Realistik dengan penggunaan Sintaknya yaitu: 1)
Memotivasi
siswa (memfokuskan perhatian siswa) 2)
Mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran. 3)
Memulai
pelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang “riil” bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat
pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pelajaran secara
bermakna. 4)
Permasalahan
yang diberikan tentu harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam pelajaran tersebut. 5)
Siswa
mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap
persoalan/masalah yang diajukan. 6)
Pengajaran
berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan
terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa lain),
setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari
alternatif penyelesaian yang lain; dan melakukan refleksi terhadap setiap
langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pelajaran. Strategi yang digunakan untuk menghadapi
tantangan yang ada adalah 1.
memahami
kembali model pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) yakni pembelajaran matematika yang
berorientasi pada pengalaman sehari-hari dan Menerapkanya. 2.
berkoordinasi
dan mencari solusi melalui dukungan Kepala Sekolah dan Rekan guru, serta Wali
Kelas mengenai kekurangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pembelajaran seperti ruang kelas dan instalasi listrik. 3.
memanfaatkan
Teknologi dan media yang ada di Internet seperti pengedit PPT atau Video
berupa aplikasi Canva secara online. 4.
memanfaatkan
lingkungan sekitar Sebagai Alternatif pengganti alat peraga yang akan
digunakan dengan menerapkan konsep awal dari tujuan digunakannya alat peraga. 5.
berkolaborasi
dengan Walikelas mengenai dukungan moral dan alat pendukung yang dibutuhkan
siswa dalam pembelajaran. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses
penyelesaian tujuan adalah : 1.
Ibu Suriani
Kaimudin, S.Pd Sebagai Kepala
sekolah selaku penanggung jawab pelaksanaan, membimbing, memotivasi, dan
memberikan masukan serta saran agar tujuan pembelajaran tercapai. 2.
Alimin S,Pd Sebagai Wali Kelas dan membantu dalam Proses
Perekaman Video Beliau adalah Rekan sejawat yang merupakan tempat berdiskusi,
bertukar pikiran tentang hal-hal yang perlu diperbaiki dan dimaksimalkan agar
tujuan pembelajaran tercapai. 3.
Peserta didik Kelas 5b selaku Tujuan akhir dalam kegiatan ini. Sumber daya pendukung dalam
pelaksanaan aksi diantaranya: A. Alat dan Bahan Belajar 1) LKPD 2) Peoyektor 3) Komputer/Leptop B.
Sarana Prasarana 1) Ruang Kelas C. Media Pembelajaran 1) Slide power point
/ Canva 2) Video
|
Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana
dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang
dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut |
Dampak yang
dihasilkan terhadap pembelajaran siswa di kelas 5b Al Mudzaifah Dobo : 1. Membantu peserta
didik mentransfer pengetahuan mereka
untuk memahami
masalah dalam kehidupan nyata. 2.
Keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah terutama dalam
numerasi teratasi dengan baik terlihat dari nilai yang diperoleh baik secara
individu maupun keseluruhan dari siswa. 3.
Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan barunya
dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan. Berdasarkan point yang telah dipaparkan diatas bisa disimpulkan
penggunaan Model Pembelajaran Realistik
Matematic Education Pada Sekolah
MI Al-Mudzaifah Dobo Khususnya di Kelas 5B berhasil secara efektif. Respon dari
beberapa pihak terkait pembelajaran yang dilakukan adalah : 1.
Respon Kepala Sekolah Kepala sekolah memberikan apresiasi terhadap
kegiatan yang saya lakukan berdasar kepada proses pembelajaran yang terlihat
peserta didik antusias, aktif, senang dan yang terpenting tujuan pembelajaran
tercapai.
2. Respon Guru Sejawat Guru sejawat memberikan tanggapan positif
terhadap pembelajaran yang saya lakukan. Hasil pengamatan yang dilakukan,
diantaranya: 1.
Kegiatan pembelajaran berpusat
kepada peserta didik. 2.
Peserta didik menjadi lebih
aktif. 3.
Peserta didik berpikir kritis. 4.
Peserta didik lebih antusias karena
menariknya kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
3. Respon Peserta Didik Peserta didik menerima dengan baik kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan, selain itu peserta didik memberikan respon positif yaitu aktif
dan antusias dalam kegiatan pembelajaran. Faktor
pendukung Kegiatan Pembelajaran 1.
Penggunaan alat peraga yang dapat dirasakan,
dilihat dan digunakan sudah sesuai dengan TPACK. 2.
Penggunaan media video dan tayangan Slide
Powerpoint sebagai penunjang pembelajaran. 4.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diikuti
oleh siswa dengan baik.
Faktor penghambat kegiatan pembelajaran. 1.
Beberapa siswa belum mampu menguasai dasar
dari literasi dan numerasi seperti membaca dan menghitung. 2.
guru kurang menguasai pengelolaan kelas terlihat dari
beberapa siswa yang asyik dengan dunianya sendiri, mengobrol dengan temannya
saat guru menjelaskan dan mengganggu teman lainnya. Pembelajaran yang diperoleh dalam kegiatan
ini terhadap guru adalah : 1. Permasalahan
siswa di kelas dapat kita selesaikan dengan baik jika guru memahami prinsip
dasar dalam melaksanakan pendidikan. 2. Penggunaan
model pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan serta merangkul kekurangan
siswa. 3. Penggunaan
media dan alat peraga menjadi pendukung dalam proses pembelajaran sehingga
memudahkan siswa dan menyelesaikan pembelajaran berdasarkan sifat belajar
atau gaya belajar siswa. Pembelajaran
yang baik adalah pembelajaran yang dapat diterima oleh sebagian besar siswa,
berkesan, dan akan banyak diikuti baik oleh siswa, orang tua, maupun pihak
lain yang membutuhkan. faktor
pendukung dalam keberhasilan pembelajaran yang dilakukan adalah pemahaman
guru terhadap model, media, instrumen penilaian, pengelolaan kelas serta
memahami langkah yang tepat yang disesuaikan dengan Kemampuan dan Karakter
peserta didik. |
LK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar